Website counter

Kamis, 29 Juli 2010

Mau Peduli

Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!" Markus 2 : 5

Bacaan : Matius 2 : 1 – 12

Tahukah Anda, lebih dari 7 juta remaja Indonesia tak bisa mengenyam bangku sekolah? Bahkan, rata-rata anak Indonesia hanya menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SD. Fakta yang dikutip dari data BPS tahun 2009 tersebut memang memprihatinkan. Apalagi melihat kehidupan anak sekarang yang seperti koin. Di satu sisi, ada anak yang bingung pilah-pilih makanan karena bapaknya seorang milyader atau pengusaha yang bisa membelikan makanan apapun yang dia pinta. Di sisi lain, banyak anak yang bingung apa yang mau mereka makan hari ini karena bapaknya tak punya uang untuk membeli makan. Kejadian ini sering dialami anak nelayan, tukang becak, pemecah batu atau pemulung.

Bagi anak yang miskin atau lebih halusnya tak mampu, segala hal terasa begitu berharga termasuk sesuap nasi. Bagi mereka sekecil apapun rejeki yang diterima menjadi begitu bermakna. Sehingga bukan hal yang ajaib bila banyak diantara mereka terpaksa putus sekolah karena harus bekerja membantu nafkah keluarga. Ketika seorang anak terpaksa putus sekolah, berarti mereka terpaksa memutus mimpi-mimpi mereka. Orang tua mereka pun terpaksa menangis dalam hati melihat anak-anak mereka menjadi pekerja kasar di Batam, atau pemungut sampah di Bantar Gebang, atau menjadi pengamen jalanan yang kalau kurang beruntung di kejar- kejar dan dipukuli Satpol PP. Semua orang tua tentu tak ingin melihat anaknya hidup menderita atau tak bisa mewujudkan mimpi mereka. baru-baru ini bahkan tak hanya kali ini, sebuah media massa menuliskan berita seorang anak gantung diri karena orang tuanya tak bisa membayar uang sekolah. Inilah ironi di negara Indonesia. Saat pemerintah dengan lantang berkata sekolah gratis! sekolah gratis! Banyak anak negeri ini yang seharusnya mendapatkan janji pemerintah, justru tak pernah menikmati janji itu.

Lalu sebagai orang Kristen, apa yang sudah kita lakukan bagi mereka? Apakah kita hanya diam saja dan berkata itu bukan urusan saya? Apakah kita dengan lantang juga berkata itu urusan pemerintah atau tepatnya Departemen Pendidikan? Apakah Anda tak mau peduli dengan keadaan mereka dengan alasan untuk diri sendiri saja masih kurang? Tuhan tak ingin kita hanya menjadi seorang Kristen yang tahu kebenaran namun nol secara praktek. Tuhan tak ingin kita menjadi Kristen yang hanya bisa omong kosong namun sangat lambat dan malas untuk mempraktekkan firman-Nya. Saat ini sudahkah Anda menjadi Kristen yang peduli dengan keadaan sekitar Anda? Apakah Anda rela mengorbankan hobi Anda belanja pakaian atau main game online untuk memberikan santunan kepada anak-anak tak mampu melalui panti asuhan? Apakah Anda rela berhenti sejenak dan menghibur seseorang yang kehilangan tas di lapangan Simpang Lima Semarang, seperti yang dilakukan seorang teman saya bernama Lia? Kepedulian Anda kepada sesama walaupun kecil sangat memberikan dampak positif kepada orang yang menerimanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar