Website counter

Kamis, 29 Juli 2010

Negeri Ironi

By : Antoni Lee

Narsidi (33) adalah warga Ujung-ujung, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, yang bekerja sebagai penganyam bambu keranjang ikan kecil. Ia tinggal bersama istrinya, Lestari dan anaknya Kusumawati yang baru berusia 1,5 tahun. Di rumahnya yang sederhana, tumpukan anyaman bambu berukuran 10 sentimeter kali 5 sentimeter menemani keluarga kecil itu. Dari bilah-bilah bambu yang dianyam jadi wadah ikan itu, Narsidi sedikit-sedikit mendapat penghidupan. Setiap seratus keranjang kecil ia bisa mendapat Rp 3.500 sehari. Kalau sedang untung, ia bisa membuat 200 keranjang. Lebih beruntung lagi jika ada tetangga yang butuh tenaganya sekedar mengangkat-angkat barang, mencangkul, atau pekerjaan kasar lainnya. Artinya, akan ada Rp 20.000 – Rp. 25.000 ia peroleh.

Sudah dua tahun Narsidi menderita tumor yang terus membesar di lehernya. Karena tak ada biaya untuk berobat, Narsidi kini mengandalkan pengobatan alternatif. Dengan membayar Rp 20.000, dia mendapat ramuan dan didoakan. Awal tahun 2010 lalu, Narsidi sempat berobat ke RSUD Ambarawa dengan membawa surat keterangan miskin dari perangkat desa setempat. Namun, untuk tindakan lebih lanjut, dokter RSUD Ambarawa tidak berani karena tumor di leher Narsidi sudah terlalu besar. Ia di rujuk ke RS Kariadi Semarang, namun surat keterangan miskin sudah tidak bisa digunakan. Ia diminta menunjukkan Jamkesmas. Narsidi sudah ke kelurahan untuk minta dibuatkan, namun enam bulan menunggu tak ada hasil.

Narsidi memang tak pernah mengeluh sakit, tetapi benjolan itu terus membesar. Belakangan muncul benjolan baru sebesar telur di leher sebelah kirinya. Kendati demikian, Narsidi tetap bergeliat. Ia masih bekerja serabutan, meski pengobatan alternatif sesuai keuangannya tetap menjadi tumpuan. Narsidi merupakan salah satu gambaran dari sekian banyak warga miskin yang sakit tetapi tak memiliki kartu Jamkesmas. Padahal di Kabupaten Semarang, dari sekitar 266.000 kuota penerima Jamkesmas, hingga kini baru sekitar 66.000 yang dimanfaatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar