Website counter

Senin, 03 Mei 2010

Otot Rohani


By : Untung Budiono

Melakukan kebenaran dan keadilan lebih dikenan TUHAN dari pada korban.
Amsal 21 : 3

Bacaan : Yesaya 40 : 28 – 31


Saat kita pertama kali mencoba atau berlatih sesuatu, biasanya kita akan gagal atau merasa sakit saat melakukannya. Katakanlah kita melakukan fitness, pada awalnya badan kita akan pegal-pegal dan sangat cape walaupun sudah melakukan streaching. Namun setelah berkali-kali fitness, kita akan menjadi biasa dan justru enjoy mengangkat beban. Saat kita pertama kali bekerja di suatu perusahaan, kita juga merasa kaku bekerja dan serba salah, namun setelah satu atau dua bulan bekerja, biasa kita sudah bisa beradabtasi dan menikmati pekerjaan.

Girls, kalau hari ini kamu memiliki bentuk tubuh yang ideal karena rajin fitness atau enjoy secara pekerjaan karena bisa beradaptasi, otot rohanimu pun akan menjadi kuat kalau kamu mau melatihnya. Bagaimana kamu bisa mengampuni seperti Yesus kalau kamu pilih kasih dalam mengampuni? Bagaimana kamu bisa rendah hati, kalau kamu selalu marah-marah saat di kritik? Bagaimana kamu bisa dewasa secara rohani, kalau kamu pilih-pilih dalam melakukan perintah Tuhan? Bagaimana kamu bisa di sebut Kristen, kalau kamu tidak mau melakukan apa yang Yesus lakukan? Memang pada awalnya sangat menyakitkan ketika kita belajar mengampuni dengan tulus atau rendah hati. Rasa sakit itu hampir sama seperti kram otot saat kita pertama kali fitness. Namun kalau kita terus melatih otot-otot rohani kita, suatu hari kelak pasti kita bisa serupa dengan Kristus ( Matius 5 : 48).

Mengembangkan otot rohani sama seperti kita mengembangkan otot tubuh. Saat pertama kali mengembangkannya, kita akan merasa sakit, tetapi jika kita terus berlatih dan mengembangkannya, kita akan menjadi lebih kuat dan lebih kuat lagi di dalam kerohanian. Sudahkah kamu melatih otot rohanimu hari ini?


* Artikel ini di Muat di Renungan Harian Spirit Girls – Mei 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar