Website counter

Minggu, 23 Mei 2010

Berani Memulai




By : Richard T.G.R

Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, Yakobus 1 : 2

Bacaan : Roma 5 : 1 – 11


Apa salah satu perbedaan mencolok antara orang sukses dan orang gagal? Akan ada banyak jawaban untuk menjawab perbedaan ini, namun salah satunya adalah tindakan. Semua orang tentu ingin menjadi kaya, memiliki rumah, memiliki pasangan hidup yang sepadan, memiliki keuangan yang mapan, ingin bisa sekolah setinggi mungkin, ingin terkenal, ingin ini, ingin itu, dll. Kenyataan berbicara tak semua orang bisa mewujudkan keinginan atau impian mereka, hanya segelintir orang yang cukup sukses dan akhirnya mewujudkan sebagian besar mimpinya. Ini bisa terjadi karena banyak orang hanya bisa atau mau sekadar bermimpi atau omong doang, not action talk only, sehingga hidupnya sama aja dari waktu ke waktu, tidak semakin meningkat. Mereka terlalu sibuk mengkalkulasi untung dan rugi saat berusaha mencapai mimpi sehingga tak kunjung memulai.

Resep sederhana untuk kita sukses salah satunya adalah berani memulai. Jangan pernah menunggu keadaan berubah untuk Anda namun Andalah yang seharusnya merubah keadaan. Salah seorang teman perempuan saya yang bekerja pada perusahaan lem pernah mengeluh kepada saya mengenai gajinya yang di rasakan kurang dan selalu habis di tengah bulan. Setelah saya kalkulasi, ternyata gajinya lebih dari cukup dan malah bisa menabung. Ternyata ada beberapa pengeluaran tak perlu dan tak penting yang selama ini dia jadikan kebutuhan pokok seperti membeli Tupperware atau perawatan wajah rutin di salah satu klinik terkenal di Kota Semarang yang menghabiskan jutaan rupiah. Ketika saya menganjurkan untuk memangkas kebutuhan itu atau membuka usaha sambilan, dia mengajukan berbagai alasan bahwa itu tidak bisa di batalkan, intinya dia tak mau memulai memangkas pengeluaran dan bisanya hanya mengeluh saja. Dia juga tak mau usaha sampingan dengan alasan cape pulang kantor, padahal salah satu teman wanita saya di Jakarta pulang kerja masih sempat les bahasa Inggris.

Salah satu tokoh panutan yang patut kita tiru masalah berani memulai adalah Wilma Rudolph. Wilma adalah seorang gadis kulit hitam miskin, anak ke -20 dari 22 bersaudara. Waktu berusia 4 tahun, ia di diagnosa mengidap polio. Meskipun demikian, ibunya yang orang Kristen tidak pasrah begitu saja menerima nasib. Melihat anaknya berusaha berjalan dan berulangkali jatuh, ia terus memotivasi dan mendukung anaknya. Perlahan tapi pasti Wilma bisa berjalan tanpa memakai tongkat penyangga. Wilma lalu belajar berlari walaupun pada beberapa pertandingan awal dia mencoba berlari, dia selalu menjadi pelari terakhir yang masuk finish. Pada usia 14 tahun, Wilma masuk dalam tim Olimpiade dan meraih medali perunggu dalam cabang lari 400 meter. Pada tahun 1960, ia membuat rekor dengan menjadi wanita kulit hitam pertama yang meraih tiga medali emas olimpiade.

Wilma Rudolph berhasil menjadi history maker karena berani memulai walaupun kenyataan berbicara tidak mungkin. Dia berhasil mengubah kemustahilan menjadi kenyataan karena berani memulai walaupun harus berulangkali gagal dan jatuh. Anda ingin sukses dalam hal apapun? Beranilah memulai dan jangan pernah takut gagal atau jatuh. Kegagalan adalah proses alami yang harus setiap manusia lalui untuk membentuk karakter mereka semakin tangguh sehingga bisa mengelola dengan bijaksana berkat yang Tuhan curahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar