Website counter

Minggu, 23 Mei 2010

Idola


By : Richard T.G.R

Haleluya! Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Mazmur 106 : 1

Bacaan : Mazmur 106 : 1 – 12


Apakah kamu punya idola? Idola adalah seseorang yang kita puja-puja dan biasanya kita jadikan teladan baik dalam tingkah laku maupun gaya hidupnya. Idola biasanya adalah public figure yang sedang naik daun di masyarakat. Idola itu umumnya penyanyi, artis, pelawak, presiden, motivator, pendeta, penulis dsb. Namun idola tidak melulu para tokoh di luar keluarga kita. Kita bisa aja mengidolakan ortu, kakak atau adik, atau mungkin pacar kita sendiri. Ada beberapa anak yang mengidolakan profesi ortunya sehingga saat dewasa merekapun melakukan pekerjaan ortunya. Ada atlit Taekwondo teman latihan saya di dojo waktu masih kuliah akhirnya sukses menjadi atlit karena meneladani ayahnya. Ada pula anak dokter sekarang menjadi dokter. Saya sendiri secara pribadi bisa menjadi penulis karena terinspirasi oleh almarhum papa saya yang memiliki pergaulan sangat luas dengan teman-teman dari luar negeri karena pintar sekali menulis berbagai artikel dan membuat karikatur. Saya hanya mewarisi bakat menulis, namun untuk mengambar jeleknya minta ampun.

Bolehkah kita memiliki idola? Kita sah-sah saja kagum atau terinspirasi oleh hidup orang lain, sama seperti saya terinspirasi oleh hidup almarhum papa. Namun, kalau kekaguman atau rasa hormat kita pada seseorang melebihi rasa hormat kepada Tuhan, itu yang tidak boleh. Semua orang-orang hebat di dunia adalah ciptaan Tuhan. Kita harus menghormati prestasi mereka namun penghormatan tertinggi tetap harus kita berikan kepada Tuhan. Kalau selama ini kita mengidolakan seseorang dengan cara yang tidak benar, alhasil kita menomorduakan Tuhan. Cara salah mengidolakan seseorang begini : katakanlah kita mengidolakan Sandra Dewi (bagi cewek). Tiap hari kita tidak pernah absent mengikuti acaranya atau gossip terbaru tentang dirinya. Dalam gaya hidup kita pun berusaha meniru semua gaya Sandra Dewi. Mulai dari gaya rambutnya, cara berjalannya, cara berbicaranya, cara tersenyumnya, cara berbusananya, dll. Kita bahkan mati-matian ikut acara yang bisa mempertemukan kita dengan artis idola. Kalau sudah begini, apakah kamu menomorsatukan Tuhan atau Sandra Dewi? Tuhan tak ingin kita mendua hati karena Dia adalah Allah yang pencemburu. Tuhan tak ingin kita mengantikan posisi-Nya dengan manusia sehebat apapun dirinya.

Berhati-hatilah dalam mengidolakan seseorang, jangan sampai dia menggeser Tuhan sebagai yang paling utama dalam hidup kita. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku (Keluaran 20 : 3).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar