Baca
: Yohanes 21 : 15 – 19
Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati
dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus:
"Ikutlah Aku." (Yohanes 21 : 19)
Tanggal 8 September 1900 angin badai
melanda Galveston, Texas, Amerika Serikat. Angin yang diperkirakan berkecepatan
lebih dari 225 km/jam dan gelombang setinggi 4 meter menerjang daratan.
Akibatnya lebih dari 6.000 orang tewas dan lebih dari 3.600 rumah rusak.
Setelah bencana, penduduk Galveston membuat perubahan radikal. Mereka membangun
dinding laut setinggi 5 meter dan sepanjang 4,8 km untuk melindungi wilayah
mereka. Dengan rekayasa pegunungan pasir dan tanah, mereka juga menaikkan
ketinggian seluruh kota beberapa meter. Sehingga, ketika badai dengan kekuatan
yang sama melanda daratan itu beberapa tahun kemudian, hanya sedikit kerusakan
yang terjadi.
Kalau saat ini Tuhan izinkan badai
memporak-porandakan hidup Anda, apa yang Anda belajar dari kerusakan itu?
Apakah Anda menyalahkan keadaan dan tetap tidak mau memperbaiki diri? Atau Anda
belajar dari kerusakan itu dan memperbaiki diri serta meningkatkan kualitas
diri agar kelak saat badai yang sama terjadi Anda tetap berdiri teguh? Pilihan
kita dalam merespon kerusakan yang terjadi sangat menentukan apakah kita akan
tetap berdiri teguh atau jatuh berulang kali untuk masalah yang sama. Petrus
sengaja Tuhan berikan pertanyaan yang sama sampai tiga kali untuk meneguhkan
imannya. Beberapa waktu sebelumnya Petrus baru saja mengalami badai yang
membuatnya sangat terpukul yaitu ia mengingkari janjinya untuk tetap setia
kepada Tuhan sampai tiga kali. Yesus sangat mengerti perasaan Petrus sehingga
Ia kuatkan dia dan berikan kepercayaan lagi. Petrus mau belajar dari badai yang
baru saja ia alami. Petrus tetap setia dan tidak mengingkari imannya. Bersyukurnya, Yesus masih memberi kesempatan dan
kepercayaan kepada Petrus.
Belajarlah dari badai yang sebelumnya Anda
alami dan lakukan perubahan positif, maka Anda akan semakin kuat dan tidak akan
jatuh tergeletak saat dihantam badai yang sama. • Richard
Catatan : Renungan ini dimuat di
Renungan Spirit Motivator – Rabu, 26 Juni
2013
Pertanyaan : Apakah saya mau belajar dari
kesalahan?
Aplikasi : Belajarlah dari “badai”
sebelumnya yang kita alami.
Doa :
Tuhan, ajar kami mau belajar dari kesalahan-kesalahan kami. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar