Website counter

Kamis, 30 September 2010

Tetap Tabah



Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku." I Raja-raja 19 : 4

Bacaan : I Raja-raja 19 : 1 – 8

Seorang pengendara di kota Aucland, Selandia Baru, yang terjebak setelah mobilnya terbalik, membuka sekaleng bir ketika sedang menantikan pertolongan datang. Paul Nigel Sneddon, sang pengemudi, dinyatakan bersalah karena telah mengendarai mobilnya dengan ceroboh dan mabuk dengan kandungan alkohol tiga kali lipat dari yang diperbolehkan. Polisi mendapati Sneddon terjebak didalam mobilnya dan minum sekaleng bir lagi setelah dia gagal membelok dengan tepat karena pengaruh alkohol dan akhirnya membuat mobilnya terbalik dan menabrak pembatas kayu. Pengadilan menyatakan dia bersalah karena fakta-fakta tersebut. Pengacaranya, Peter Young, menyatakan ketika Sneddon tidak berhasil membuka pintu mobilnya, tidak ada yang dapat dilakukannya pada saat itu selain membuka sekaleng bir lain. Ketika ditanya polisi berapa banyak bir yang telah di tenggaknya, Sneddon mengatakan, "banyak, saya sudah minum selama empat hari berturut-turut." Sneddon mengatakan, dia minum karena dipecat dari pekerjaannya di sebuah toko roti dan pada saat yang sama menerima kabar bahwa ayahnya divonis menderita kanker prostat.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, setiap kita tentu memiliki masalahnya masing-masing dan kadangkala masalah yang datang seakan melebihi kekuatan kita untuk menanggungnya. Kita merasa stress, marah, tertekan, terbuang atau malu karena tekanan yang menimpa kita. Kita merasa seakan sudah tak ada jalan keluar dan tak sedikit diantara kita memilih menenggelamkan diri dalam kesedihan atau mencari pelarian ke hal-hal negatif seperti mabuk-mabukan, prostitusi, mengkonsumsi obat terlarang atau yang paling tragis kita memilih bunuh diri. Memang ketika kita mencari pelarian, masalah seakan terlupakan. Namun, masalah itu tak akan pernah selesai karena kita belum menyelesaikannya. Jalan terbaik untuk kita bisa kuat dan menemukan jalan keluar adalah datang pada Tuhan. Elia pernah mengalami masa di mana dia merasa sangat tertekan dan ingin mati. Namun saat dia mau datang pada Tuhan setelah berjalan empat puluh hari empat puluh malam ke gunung Horeb, dia kembali kuat. Anda merasa sangat terbeban berat? Datanglah pada Tuhan karena Dia adalah sumber jalan keluar. • Richard T.G.R


* Tulisan ini dimuat di RHK Aletea – Kamis, 2 September 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar