Website counter

Kamis, 30 September 2010

Sendok Kebahagiaan

Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Filipi 4 : 4

Bacaan : Filipi 4 : 2 – 9

Di tangan Paulo Coelho, pemikir dan novelis kelahiran Rio de Janeiro, sendok makan pun bisa digunakan untuk memberi pencerahan. Dalam tulisannya yang berjudul "All The Marvels of The World", dikisahkan pengembaraan seorang pemuda mencari arti kebahagiaan. Dalam pencariannya, dia menemui petapa di sebuah puri kuno di puncak bukit. Bertanyalah ia kepada Sang Petapa, apa arti kebahagiaan. "Sebelum menjawab pertanyaanmu, silahkan melihat-lihat rumahku dulu. Tak usah buru-buru." Sang Petapa lalu memberinya sebuah sendok makan berisi beberapa tetes minyak. "Bawalah ini sambil berjalan-jalan. Awas, jangan sampai minyaknya tumpah." Si pemuda menuruti perintah. Ia keluar masuk kompleks puri abad pertengahan yang indah itu. Namun karena konsentrasinya terpaku pada sendok berisi minyak tersebut, ia tidak bisa menikmati apa yang dilihat. Beberapa jam kemudian Sang Petapa bertanya, "Apakah kamu sudah masuk ruang perpustakaanku? Di sana mestinya kau lihat sebuah relief dinding berisi cerita menarik. Kau menyukainya?"

Pemuda itu terpaku, ia tak sempat menyaksikan benda yang dimaksud. "Kalau begitu. Kau harus melihatnya lagi. Cobalah menikmati pemandangan di puri ini." Kali ini si pemuda benar-benar menikmati semua yang dilihatnya. Beberapa jam kemudian dia melaporkan banyak hal menarik kepada Sang Petapa. "Baiklah. Tapi apa yang terjadi dengan sendok itu? Mengapa kosong? Kau tumpahkan minyaknya ya?" Sang pemuda kaget, tak bisa menyembunyikan rasa malunya. Dengan bijak Sang Petapa lalu mengelus-elus pundak pemuda tersebut sambil berkata, "Kau masih mau mengetahui rahasia arti kebahagiaan?" "Ya, tentu saja." "Sesungguhnya kau telah menjawabnya sendiri," ujar Sang Petapa. "Kebahagiaan adalah kemampuan untuk menikmati dan menghargai segala keindahan yang kamu temui di dunia tanpa melupakan sesuatu yang paling dekat denganmu."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar