Baca : Matius 15 : 21 – 28
Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya:
"Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang
kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh. (Matius 15:28)
Taman
gantung Babilonia yang terletak di negara Irak, di sebelah selatan kota Bahgdad
menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia. Menurut cerita sejarah, taman
gantung Babilonia tercipta karena cinta seorang raja kepada permaisurinya. Raja
Nebukadnezar II yang berkuasa di tahun 640 – 562 SM menyunting Putri Amythis,
dari kerajaan Medes, Asia sekarang. Saat tinggal di Babilonia, sang putri tak
kerasan karena tanahnya tandus, banyak bukit pasir dan jarang turun hujan.
Padahal di negara asalnya, semuanya hijau subur dan udaranya lembab karena
sering hujan. Mendengar keluhan istrinya, sang raja segera menitahkan pembuatan
taman gantung untuk membawa kehijauan dalam istana dan istrinya bahagia. Dalam
proses pembuatannya, tidaklah mudah. Namun karena raja sungguh-sungguh, maka
hal yang mustahil menjadi mungkin. Taman gantung itu pun jadi sehingga
kehebatan taman ini tersiar ke seantero dunia.
Cinta bisa membuat hal yang tak
mungkin menjadi mungkin dan Alkitab pun mencatat salah satu kejadian itu.
Seorang perempuan Kanaan yang sangat mencintai anaknya rela memohon-mohon
kepada Yesus agar anaknya sembuh. Anehnya Yesus tak langsung mengabulkan
permintaannya dan seolah-olah enggan menolong. Akhirnya Yesus mengeluarkan
perkataan pedas bahwa Dia hanya datang untuk umat Israel. Ibu ini tetap tak mau
mundur. Yesus akhirnya berkata ibu ini nggak pantas menerima keselamatan dan
menyamakannya dengan anjing. Ibu ini dengan rendah hati menerima ucapan Yesus
sambil tetap berharap anaknya sembuh. Melihat imannya, Yesus memujinya dan
anaknya sembuh.
Apakah kamu sungguh-sungguh
mencintai Tuhan? Jika iya, apa yang sudah kamu lakukan? Cinta adalah
pengorbanan. Jika kamu hari ini aku berkata cinta Yesus namun malas menginjil,
tidak mau mengampuni orang yang berbuat salah kepadamu, nggak hormat kepada
ortu, suka iri hati kepada saudaramu, suka mengeluh, suka kompromi dengan dosa,
itu berarti kamu belum sungguh-sungguh mencintai. Tuhan sudah berkorban
untukmu, hendaknya kamu pun bisa berkorban untuk sesamamu sebagai tanda kamu mencintai
Tuhan. • Richard T.G.R
Pertanyaan : Sudahkah aku
berkorban untuk Tuhan?
Aplikasi : Lakukan
apapun yang Yesus mau.
Doa : Tuhan,
ajar aku selalu mematuhi perintah-perintahMu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar