Baca : Kolose 4 : 10
- 20
Tetapi
yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin
memperbesar keuntunganmu. (Kolose 4 : 17)
Ketika
sedang melaut seorang nelayan melihat seekor ular berenang ke perahunya. Ternyata
ular itu membawa seekor katak dalam mulutnya. Karena iba kepada si katak, sang
nelayan mengulurkan tangannya ke dalam air dan dengan hati-hati mengeluarkan
katak itu dari mulut ular. Katak itu pun segera pergi menjauh. Tapi sang nelayan
iba pada si ular. Sang nelayan pun mencarikan sesuatu yang bisa diberikan
padanya. Ia menemukan sebotol minuman, menuangkan minuman itu segelas penuh,
dan memberikannya pada si ular. Ular itu lalu berenang menjauh. Sang nelayan
puas dengan perbuatan baiknya. Tapi selang 10 menit, ia mendengar ketukan pelan
di bagian sisi perahunya. Ketika menoleh, dilihatnya ular itu telah kembali, tapi
kali ini dengan membawa dua katak di dalam mulutnya.
Jika kita memberikan sesuatu pada
seseorang (atau hewan) apa yang mereka inginkan, bisa dipastikan mereka akan
kembali dan kembali lagi. Bahkan, mungkin mereka akan membawa sekalian keluarga
dan teman-temannya. Tindakan memberi
dan membantu orang lain memang baik, tapi alangkah lebih baiknya jika tindakan
itu dapat juga dijadikan sebagai pemicu atau penyemangat agar di kemudian hari
mereka bisa lebih mandiri dan lebih kuat. Paulus semangat dengan pemberian
jemaat Filipi, namun ia tetap belajar mencukupkan diri dalam segala hal. Paulus
bisa saja tidak bekerja, dan hanya sibuk pelayanan. Namun Paulus tidak mau
melakukan itu, ia tetap bekerja untuk mencukupi kebutuhannya, sedangkan
pemberian jemaat ia berikan bagi jemaat lain yang lebih membutuhkan. Sehingga
tak heran semakin banyak orang diselamatkan dan itu keuntungan bagi jemaat
mula-mula.
Jangan sampai kebaikan kita malah
menjadikan pihak penerima bantuan sebagai orang yang hanya berpangku tangan
menunggu pertolongan orang lain. Berikan bantuan yang membuat orang menjadi
mandiri sehingga kelak mampu membantu orang lain. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan
Spirit Woman – Kamis, 6 September 2012
Pertanyaan : Apakah saya pribadi yang mandiri?
Aplikasi : Jangan hanya memberi, tapi ajarkan
cara mereka bisa mencari.
Doa :
Tuhan, ajar saya untuk mampu membantu orang lain mandiri. Amin.