Website counter

Kamis, 30 Juni 2011

Mengapa Bimbang?


Baca : Matius 14 : 22 – 33
Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" Matius 14 : 31

Seorang perempuan berusia 80 tahun bernama Sumi Abe dan cucunya yang berusia 16 tahun bernama Jin Abe, ditemukan selamat di bawah reruntuhan sebuah rumah di kota Ishinomaki, Jepang, sembilan hari setelah Jepang dihantam gempa dan tsunami pada tanggal 11 Maret 2011. Keduanya sedang berada di dapur ketika gempa menguncang Jepang. Kepada tim penyelamat, mereka bercerita bahwa rumah mereka runtuh saat mereka belum sempat melarikan diri. Mereka mampu bertahan hidup karena Jin Abe dalam reruntuhan yang menimbun tubuh mereka, masih bisa mengambil makanan dari lemari es, yang membantu mereka tetap mampu bertahan hidup. Tim penyelamat akhirnya berhasil menemukan mereka setelah mereka menyahut teriakan-teriakan tim penyelamat. (Sumber : Televisi NHK Jepang).

Apakah saat ini kita sedang bimbang akan kuasa Tuhan? Kalau ya, ada kabar baik untuk kita semua bahwa sampai hari ini, bahkan untuk selama-lamanya, Tuhan akan selalu menunjukkan kuasa-Nya kepada kita semua melalui mujizat-Nya dan tak ada satu pun hal yang mustahil bagi Tuhan. Lalu kenapa kita tidak bisa menerima mujizat Tuhan atau keinginan kita tak kunjung menjadi kenyataan? Ada beragam jawaban bisa diberikan, tergantung apa jenis permintaan kita. Tuhan bisa saja tak pernah memberikan mujizat sesuai keinginan kita kalau itu tidak baik menurut pandangan-Nya dan cenderung menyenangkan daging kita. Yang sering terjadi Tuhan belum mau memberikan mujizat karena kita bimbang. Memang benar kita meminta dalam doa, mulut kita pun berkata Tuhan pasti sanggup, namun hati kita bimbang. Hal itu pernah dialami Petrus saat ia menyongsong Yesus yang berjalan di atas air. Pada mulanya ia sangat percaya itu adalah Yesus sehingga ia pun bisa berjalan di atas air. Tetapi hanya karena merasakan tiupan angin, Petrus menjadi bimbang sehingga ia mulai tenggelam.

Jangan bimbang dalam meminta apapun yang ingin terjadi dalam hidup kita. Dari dahulu sampai sekarang Tuhan selalu bisa melakukan berbagai mujizat kepada berbagai orang dengan berbagai latar belakang. Tuhan bisa memberikan mujizat dalam hidup kita asal kita yakin, percaya Tuhan pasti sanggup, dan apa yang kita minta seturut firman-Nya. Terus berdoa dan berusaha sehingga Tuhan tahu kita meminta dengan sungguh-sungguh dan mau berusaha sebelum mendapatkan. Tuhan sudah memberi bukti Dia sanggup, kini bagian kita untuk memberikan bukti bahwa kita mau berusaha mewujudkan apa yang kita minta dengan berdoa dan berusaha. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku mulai bimbang akan kuasa Tuhan?
Aplikasi          : Jangan bimbang dalam meminta sesuatu kepada Tuhan. Amin.
Doa                 : Tuhan, aku percaya Engkau mampu memberikan yang terbaik untukku. Amin.

Iman yang Bertumbuh


Baca : Kejadian 12 : 10 – 20 dan Kejadian 20 : 1 – 18
Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal. Ibrani 11 : 17

Kekokohan Kota Sendai, ibu kota Prefektur Miyagi, yang berjarak 130 km sebelah barat episentrum, teruji ketika menanggung gunjangan gempa 8,9 skala Richter pada tanggal 11 Maret 2011. Kekuatan gedung di Sendai, kota yang memiliki kepadatan sekitar 1.300 orang per kilometer persegi, terbukti kokoh. Tak ada gedung bertingkat yang dilaporkan roboh. Semula Sendai tergolong kota yang rapuh. Kota ini pernah hancur diguncang gempa 7,4 skala Richter pada tanggal 12 Juni 1978. Gempa itu menyebabkan runtuhnya sekitar 4.400 bangunan dan 86.000 bangunan lain mengalami kerusakan parsial, dan menelan korban 1.016 orang. Kunci kekuatan gedung masa kini di Sendai terletak pada standar kekuatan bangunan dan penerapan peta bahaya. Mereka membangun gedung dengan standar kekuatan gedung terbitan tahun 1996, yaitu peraturan untuk seluruh Jepang yang diberlakukan setelah gempa memorak-porandakan Kota Kobe pada tanggal 17 Januari 1995.

Sebagai murid Yesus, kita tentu berkata bahwa kita memiliki iman, dan memang betul kita sudah memiliki iman. Namun pertanyaannya, apakah iman kita bertumbuh? Iman yang sehat pasti bertumbuh, tidak selalu sama dari tahun ke tahun. Bicara masalah iman, kita akan selalu mengaitkannya dengan Abraham. Abraham mendapat julukan bapa orang percaya, namun Alkitab membuktikan Abraham sebelum mendapat gelar itu sesungguhnya manusia biasa yang pernah lemah secara iman. Abraham pernah dua kali berdusta tentang Sarai, istrinya, karena takut dibunuh. Namun Tuhan memberikan gelar bapa orang percaya karena iman Abraham bertumbuh. Memang betul Abraham pernah dua kali berdusta yang menunjukkan ia kurang percaya perlindungan Tuhan, namun seiring bertambahnya waktu, imannya semakin besar sehingga saat Tuhan meminta anaknya Ishak, Abraham memberikannya tanpa ragu.

Sebuah iman yang bertumbuh akan terbukti melalui masalah dan cobaan yang kita alami. Kalau dahulu kita roboh, sekarang kita tetap tegak berdiri. Kalau dahulu kita begitu mudah mengeluh, sekarang kita tetap mampu mengucap syukur. Kalau keadaan kita selalu sama, kita perlu mengoreksi dan memperbaiki diri agar iman kita bertumbuh. Sehingga Tuhan bersukacita melihat iman kita dan manusia di sekitar kita melihat bahwa kita adalah orang Kristen yang bertumbuh dalam karakter dan pengenalan akan Tuhan. • Richard

Pertanyaan     : Apakah aku memiliki iman yang bertumbuh?
Aplikasi          : Jadilah lebih baik daripada kemarin.
Doa                 : Tuhan, bantu aku agar terus bertumbuh secara iman. Amin.

Belajar dari Maleo


Baca : Ayub 2 : 1 – 10
Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya. Ayub 2 : 10

Burung Maleo (Macrocephalon maleo) adalah satwa endemik Pulau Sulawesi, yang habitatnya di daerah berpasir dekat sumber panas bumi. Tanah yang hangat digunakan untuk mengubur telurnya hingga menetas. Telur maleo berukuran sekitar 5 kali ukuran telur ayam dengan berat kurang lebih 230 gram. Anak maleo yang baru menetas harus berjuang keluar dari dalam tanah sekitar 50 cm tanpa bantuan induknya. Ciri-ciri fisik burung maleo adalah mempunyai jambul berwarna hitam di kepala, lingkaran mata kuning, dada bawah merah muda keputihan, kaki berwarna abu-abu, dan berat maleo dewasa bisa mencapai 3 kg dengan panjang kurang lebih 23 cm dari paruh sampai ekor. Burung maleo semakin langka karena sifatnya yang setia kepada satu pasangan dan burung ini tidak akan bertelur lagi setelah pasangannya mati.

Burung Maleo mengajarkan kepada kita arti kesetiaan kepada pasangan dalam segala keadaan. Di dalam Alkitab, kita pun bisa belajar tentang kesetiaan kepada pasangan melalui Ayub. Dari Ayub, kita tak hanya bisa belajar keteguhannya mengikut Tuhan dalam segala keadaan, namun kesetiaannya kepada sang istri. Saat Ayub ditimpa musibah, Alkitab mencatat istrinya justru menyuruh Ayub mengutuki Allah dan mati saja. Walaupun perkataan sang istri sangat keras, Ayub tidak balas memaki sang istri atau menceraikannya. Ayub justru menjawab dengan kata-kata yang mengajarkan kepada istrinya dan kita semua untuk tak hanya mau menerima sesuatu yang baik saja dari Allah dan Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya. Setiap orang bisa dengan lantang berkata dirinya adalah seseorang yang setia. Baik itu kepada Tuhan, kepada pasangan, kepada perusahaan, atau kepada gereja. Puji Tuhan kalau kita sangat yakin diri kita adalah sosok yang setia, namun kesetiaan itu tak cukup hanya dimulut saja. Kesetiaan itu harus dibuktikan dalam berbagai kondisi, bahkan dalam kondisi yang terburuk.

Kesetiaan kita kepada Tuhan, pasangan atau kepada siapapun, akan terbukti kualitasnya saat kita tetap setia walaupun harus mengalami penderitaan dan aniaya. Orang-orang dunia begitu mudah kawin cerai, berkhianat kepada pasangan, atau mencuri uang perusahaan karena mereka memandang rendah kesetiaan. Sebagai anak Tuhan, mari buktikan bahwa kita berbeda dengan cara kita senantiasa setia mengikut Tuhan, setia kepada pasangan, dan setia kepada janji yang telah kita ucapkan pada seseorang atau lembaga. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku pasangan yang setia?
Aplikasi          : Jadilah pribadi yang setia.
Doa                 : Tuhan, ajar aku untuk bisa menepati segala janjiku. Amin.

Melarikan Diri


Baca : Kejadian 3 : 1 – 24
Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Kejadian 3 : 8

Tiga tahun lalu saat saya masih bekerja di perusahaan farmasi, salah satu rekan kerja yang bekerja di bagian debt collector, melarikan uang tagihan perusahaan sejumlah sekian juta rupiah. Peristiwa itu bermula ketika rekan ini selama lebih dari tiga hari lamanya tak masuk kerja tanpa alasan, handphonenya pun selalu mati. Menurut penuturan sang ibu, ia tak pernah pulang rumah. Saat bagian keuangan mengecek pembayaran ke beberapa pelanggan yang tagihannya dia bawa, para pelanggan berkata mereka sudah membayar tagihan kepada debt collector itu. Pimpinan waktu itu tidak memperpanjang kasus ini ke pihak kepolisian karena ibu debt collector itu datang ke kantor kami dan bersedia menganti seluruh kerugian yang dilakukan anaknya. Menurut kabar, sang anak ternyata minggat ke Kota Jakarta dan tak pernah berani lagi datang ke kantor tempat saya bekerja sampai akhirnya saya mengundurkan diri dan bekerja sebagai penulis.

Saat mengingat peristiwa itu, saya belajar bahwa kadang-kadang saya dan beberapa orang Kristen pun suka melarikan diri saat melakukan dosa atau kesalahan di hadapan Tuhan. Kita bukannya mohon ampun kepada Tuhan dengan berdoa atau terbuka dengan saudara seiman, namun kita menutupi dosa atau kesalahan itu dengan sengaja tidak mau berdoa atau bersaat teduh. Dalam tindakan, macam-macam tindakan bisa kita ambil. Kita bisa melarikan diri dengan nonton film porno, mengkonsumsi narkoba, jalan-jalan ke mall, makan-makan di rumah makan atau kafe, tak pernah datang ke gereja, mundur dari pelayanan, dll. Kita berlaku seperti Adam dan Hawa saat sadar mereka sudah melanggar perintah Tuhan. Mereka bukannya datang minta ampun kepada Tuhan, namun melarikan diri sehingga Tuhan terpaksa mencari dan memanggil : ″Di manakah engkau?″

Jika hari ini kita merasa Tuhan benci atau marah dengan dosa atau kesalahan yang kita perbuat sehingga Ia tidak akan mengampuni kita, anggapan itu salah. Memang betul Tuhan marah akan dosa yang kita perbuat, namun Ia akan selalu mau mengampuni kita saat kita mau datang kepada-Nya dan mengakui dosa itu. Melarikan diri tak akan pernah menyelesaikan masalah dan justru membuat hidup kita tak tenang. Tuhan bisa saja datang menghampiri kita melalui kunjungan saudara-saudara seiman, namun alangkah lebih baik jika kita yang mau datang menghampiri-Nya, sebagai bukti kita menjadi murid yang bertanggung jawab. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku berani mengakui kesalahan dan bertanggung jawab?
Aplikasi          : Beranilah mengakui kesalahan dan menerima konsekuensinya.
Doa                 : Ajar aku berani bertanggung jawab, Tuhan. Amin.

Menang dalam Pertandingan


Baca : Efesus 6 : 10 – 20
Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Efesus 6 : 10

Vitaly Klitschko, petinju asal Ukraina berhasil mempertahankan gelarnya di WBC dengan mudah saat ia berhasil memukul KO penantangnya, Odlanier Solis dari Kuba, pada ronde pertama pertandingan yang dilakukan tanggal 19 Maret 2011. Apa yang membuat Vitaly dengan sangat mudah memukul KO Solis yang belum pernah kalah sekalipun dalam 17 kali pertandingan profesional dan menjadi juara Olimpiade 2004? Vitaly mampu melihat dan memukul titik kelemahan Solis. Pada menit pertama Vitaly membiarkan saja Solis menyerangnya dengan agresif. Pada menit ketiga saat Solis menghantamkan tinjunya, Vitaly mampu menghindar dan langsung memberikan pukulan tangan kanannya, yang lantas diikuti pukulan tangan kiri ke bagian kepala Solis, sehingga Solis akhirnya tersungkur di kanvas ring.

Hidup kita di dunia pun sama seperti sebuah pertandingan, dan kita semua ingin menjadi pemenang kehidupan dalam bidang apapun yang kita kuasai. Lalu kenapa ada orang yang bisa sukses dalam hidupnya baik secara duniawi maupun rohani, dan ada juga yang gagal dalam hal duniawi dan rohani? Karena mereka biarkan titik kelemahan mereka terus menerus ″dihajar″ iblis sehingga mereka selalu terjatuh kembali saat sedang berapi-api untuk berhasil dalam bidang yang ingin dia menangkan. Suka tidak suka, setiap kita pasti memiliki kelemahan. Ada orang yang lemah dalam mengontrol emosi, lemah dalam mengelola keuangan, lemah dalam mengendalikan hawa nafsu, lemah dalam menjaga ucapan dan sikap, dll. Iblis tahu setiap kelemahan kita dan dia punya senjata untuk memukul kelemahan itu. Sehingga tak heran kalau kita sedang semangat-semangatnya melayani Tuhan atau berusaha bekerja keras dengan cara yang sesuai firman Tuhan, iblis tinggal ″jotos″ titik kelemahan kita. Saat kita kuat lagi, dia jotos lagi sehingga kita kembali ambruk. Contoh sederhananya dalam masalah keuangan, kita mungkin semangat dalam bekerja dan melayani Tuhan, namun kita selau kembali lemah rohani dan lesu bekerja saat mendekati tanggal tua karena bokek.

Tuhan tahu kita semua adalah manusia yang lemah dan tak berdaya menghadapi kehebatan dan kelicikan iblis yang berpengalaman ribuan tahun, oleh karena itu Tuhan sediakan perlengkapan rohani yang akan menolong kita untuk tetap mampu bertahan dan akhirnya menjadi pemenang dalam melawan segala serangan iblis. Jangan biarkan iblis terus menerus menjatuhkan Anda dengan kelemahan yang Anda miliki, namun tetaplah teguh berdiri dan lawan serangan iblis dengan semua perlengkapan senjata Allah yang telah Tuhan berikan. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku biarkan titik kelemahanku terus dihajar iblis?
Aplikasi          : Gunakan semua perlengkapan senjata Allah.
Doa                 : Berikan aku kekuatan agar mampu bertahan, Tuhan. Amin.

Godaan


Baca : Kejadian 3 : 1 – 24
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya. Kejadian 3 : 6

Beberapa bulan belakangan ini saya agak jengkel dengan puluhan message yang masuk ke alamat e-mail saya. Message-message itu menggunakan bahasa Inggris dan pengirimnya sama sekali tidak saya kenal. Salah satu message itu kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia kira-kira berbunyi Anda mendapatkan 100 dollar AS karena mengikuti satu undian. Ada yang memberitahu saya menang sayembara bank tertentu senilai sekian ratus dollar. Ada pula yang menawari saya lelang handphone blackberry seharga sekian dolar. Di akhir message, si pengirim meminta saya konfirmasi kepadanya dan mengirimkan data pribadi saya. Menghadapi hal ini saya tak mau menggubris message-message itu dan langsung mendelete-nya, karena saya tahu ini adalah modus penipuan via internet yang sedang tren dan cukup banyak memakan korban.

Mungkin kamu pun pernah mengalami yang saya alami. Kamu tiba-tiba seperti mendapat durian runtuh dari orang tak di kenal yang mengirim message bahwa kamu dapat duit sekian juta. Ketahuilah bahwa tak pernah ada makan siang gratis. Kalau tiba-tiba ada orang tak di kenal yang menawari satu rejeki gede sama kamu tanpa perlu sedikit pun usaha, hati-hatilah karena kemungkinan besar orang itu penipu yang ingin mengguras uangmu. Dengan semakin majunya jaman, modus penipuan pun semakin canggih. Dalam hal mengikut Tuhan pun, iblis selalu berusaha menjatuhkan anak-anak Tuhan. Tentu kita tahu kisah manusia jatuh dalam dosa. Nenek moyang kita bisa jatuh juga karena rejeki nomplok yang iblis tawarkan. Iblis pun tahu kita manusia yang lemah, yang kadang ingin sesuatu dengan cara mudah dan tak perlu bersusah-susah. Oleh karena itu dia gunakan segala tipu daya untuk menjatuhkanmu. Tipuan itu bisa berupa rasa malas ke gereja karena ada sinetron seru atau party di suatu tempat, sms atau e-mail yang menyatakan kamu menang undian yang nggak jelas, iri hati melihat saudara seiman sukses dalam karier dan pelayanan, dll.

Tidak ada dosa yang tidak enak sehingga waspadalah dan selalu mendekatkan diri pada Tuhan. Berdoalah kepada Tuhan dan minta nasehat kepada orang yang lebih pengalaman saat kamu tiba-tiba mendapat tawaran atau rejeki tertentu yang nggak jelas asal-usulnya. Mau minta nasehat dan bergantung pada Tuhan akan mencegahmu jatuh dalam perangkap iblis. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku aku tahan menghadapi godaan iblis?
Aplikasi          : Bergantunglah pada Tuhan dan waspadalah akan godaan iblis.
Doa                 : Tuhan, bantu aku agar selalu waspada. Amin.

Setia Kawan


Baca : Matius 8 : 5 – 13
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. Amsal 17 : 17

Beberapa waktu lalu saya melihat sebuah video di YouTube berjudul Japanese Dog refuses to leave injured friend behind. Dalam video itu seorang jurnalis sedang meliput di daerah Arahama, Jepang, yang luluh lantak diterjang tsunami. Saat sedang meliput, tiba-tiba datang seekor anjing yang basah kuyup dan kedinginan ke arah jurnalis dan seakan-akan mengajak mereka mengikutinya. Saat jurnalis dan kamerawan mendekat dan men-zoom arah anjing itu berlari, mereka mendapati ada anjing lain yang sedang terkapar di sebelah tong. Semula mereka mengira anjing ini mati, namun anjing ini masih hidup. Anjing setia kawan itu tak rela temannya mati dan mencari bantuan. Saat bantuan datang, anjing itu dengan setia tetap menemani sahabatnya. Kedua anjing ini akhirnya berhasil diselamatkan dan dirawat oleh tim penolong.

Seekor anjing aja tahu arti setia kawan. Sebagai murid Yesus, Tuhan sangat ingin kita menjadi murid-Nya yang setia kawan dan tolong menolong satu sama lain baik dalam suka dan duka. Kalau kita melihat teman kita kesusahan dan butuh pertolongan, tolonglah dia tanpa menghitung untung dan rugi. Sebagai sahabat tak ada istilah rugi dan gengsi saat memberikan pertolongan. Saat kita baca kisah perwira Roma di Kapernaum yang memohon kepada Yesus, akan kita dapati kisah persahabatan antara seorang atasan dan bawahan. Cobalah bayangkan seorang perwira yang punya pangkat tinggi dan punya banyak anak buah, datang memohon kepada Yesus yang di jaman itu adalah seseorang yang dimusuhi orang-orang Farisi dan hanya seorang pengembara, demi hambanya. Perwira ini bisa aja nyuruh anak buahnya minta tolong atau dia nggak perlu mohon-mohon pada Yesus. Namun dengan menanggalkan status dan harga dirinya, ia dengan rendah hati minta tolong. Hasilnya Yesus dibuat kagum dan berkata iman sebesar ini nggak pernah Dia jumpai pada seorang pun di Israel dan hambanya pun sembuh.

Kita semua ingin memiliki sahabat yang menaruh kasih setiap waktu dan menjadi saudara dalam kesukaran, namun sahabat seperti itu hanya bisa kita miliki kalau kita mau terlebih dahulu menjadi seseorang yang setia kawan dan selalu menjadi saudara dalam kesukaran kepada sahabat-sahabat kita. Mari kita menjadi seorang Murid Yesus yang setia kawan dan selalu menjadi saudara dalam kesukaran, sehingga kita pun akan memiliki sahabat yang setia kawan dan selalu mengasihi kita dalam apapun keadaan yang kita alami. Tanamlah kesetiakawanan, maka kamu akan menuai kesetiakawanan pula. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Sahabat seperti apakah diri kita?
Aplikasi          : Jadilah sahabat yang setia dalam suka dan duka?
Doa                 : Ajar aku menjadi pribadi yang setia kawan, Tuhan. Amin.

Melakukan Perkara Berguna


Baca : Kisah Para Rasul 3 : 1 – 10
Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya. Mazmur 111 : 10

Saya suka menonton acara inovator yang tayang di salah satu stasiun televisi karena memberitakan orang-orang yang berhasil menciptakan benda-benda sederhana yang mampu mengatasi kesulitan yang ada di masyarakat. Contohnya seseorang bernama Indra Jaya berhasil menciptakan automatic feeder, yaitu alat pemberi pakan ikan otomatis untuk tambak ikan. Alat ini programnya disetting mengunakan komputer sehingga bisa kita program sesuai kebutuhan kita. Alat ini menghemat energy, waktu dan pakan, plus membuat ikan-ikan jauh lebih berbobot karena diberi makan secara teratur. Ada pula seorang peneliti dari ITB bernama Linawati Hardjito yang mengolah biji mangrove menjadi tabir surya, yang hak ciptanya sudah dipatenkan pada tahun 2005 lalu.

Kita pun bisa seperti mereka, yaitu menciptakan alat-alat atau sesuatu yang berguna bagi umat manusia, karena Tuhan menganugrahi kita akal budi. Bagian yang harus kita lakukan pun cukup sederhana yaitu peka dengan apa kekurangan atau kesulitan yang sedang terjadi di masyarakat dan kemudian mencari solusinya. Lalu mengapa kadang kita tidak mau repot mencari solusi untuk membereskan masalah yang terjadi atau minimal mau menolong seseorang yang sedang mengalami kesulitan? Karena kita memikirkan diri sendiri dan menggunakan akal budi untuk kepentingan diri sendiri.

Sebagai murid Yesus, tentu ini tidak benar karena Tuhan ingin kita takut kepada Dia sehingga akal budi yang kita punya menghasilkan kebaikan, bukan hanya untuk menyenangkan diri sendiri. Saat membaca kisah Petrus, kita melihat Petrus adalah murid yang luar biasa. Ia bisa menyembuhkan orang lumpuh. Siapakah Petrus? Hanya manusia biasa seperti kita, yang dahulu bekerja sebagai nelayan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Petrus sering jatuh saat mengikut Tuhan. Namun sebagai murid Yesus, iman Petrus terus bertumbuh dan akhirnya bisa melakukan banyak perkara hebat karena ia takut akan Tuhan dan melakukan segala sesuatu dengan akal budi. Hasilnya banyak perkara yang memuliakan Tuhan terjadi melalui hidupnya.

Tuhan tidak menuntut Anda jenius terlebih dahulu sebelum menciptakan sesuatu yang hebat, Tuhan pun tak menuntut Anda menguasai banyak hal terlebih dahulu sebelum memuliakan-Nya. Tuhan hanya meminta Anda dan saya takut akan Dia dan menggunakan akal budi kita untuk melakukan yang terbaik sesuai talenta yang kita punya. Mari kita lakukan perbuatan-perbuatan berkualitas yang berguna bagi banyak orang dan memuliakan Tuhan. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku sudah melakukan tindakan-tindakan berkualitas?
Aplikasi          : Gunakan akal budi untuk menghasilkan tindakan berkualitas.
Doa                 : Bantu aku menggunakan akal budiku dengan benar Tuhan. Amin.

Pemulung Sampah Laut


Baca : Rut 2 : 1 – 23
Maka ia memungut di ladang sampai petang; lalu ia mengirik yang dipungutnya itu, dan ada kira-kira seefa jelai banyaknya. Rut 2 : 17

Kalau kita melihat orang memungut sampah di tong sampah atau di tempat pembuangan sampah akhir (TPA), itu sudah biasa. Namun pernahkah kita melihat orang memulung sampah di laut? Saya sedang tidak bercanda atau membuat dongeng, namun benar-benar ada. Di Teluk Kendari, Kecamatan Abei, Provinsi Sulawesi Tenggara, ada beberapa orang yang bekerja sebagai pemulung sampah laut, salah satunya seorang perempuan bernama Saming (45). Dengan sampan kecilnya, ia mendayung menjelajahi Teluk Kendari untuk mengumpulkan sampah-sampah yang dibuang warga yang beraktifitas sepanjang teluk atau yang terbawa aliran 32 sungai yang bermuara di sana. Dengan tangannya, ia memunguti berbagai gelas kemasan air mineral, botol, shampo, pecahan ember, atau botol minuman kaleng yang terapung di air. Untuk sampah plastik dijual Rp 1.500 per kg, besi Rp 2.000 – 2.200 per kg, kaleng Rp 5.000 per kg, dan tembaga Rp 40.000 per kg. Dari usahanya itu, Saming setiap hari bisa mendapatkan uang Rp 15.000 sekali jalan. Jika masih kuat, Saming melanjutkan lagi memulung pada sore hari. Semuanya itu dilakukan Saming demi menyambung hidup. (Sumber : Kompas, 29 Maret 2011).

Dari kisah Saming kita bisa belajar bahwa siapa yang mau berusaha pasti akan mendapatkan hasil, walaupun pekerjaan itu mungkin bisa dikatakan kurang terhormat. Apapun pekerjaan kita selama pekerjaan itu dilakukan dengan cara yang jujur, Tuhan tetap menghargai apa yang sudah kita kerjakan. Saat membaca kisah Rut, akan kita dapati Rut bukanlah sosok yang hebat, ia hanya seorang perempuan Moab yang menikah dengan anak Naomi. Moab dipandang hina oleh orang Israel karena Moab terkenal sebagai bangsa yang dursila, nenek moyang Moab berasal dari hubungan sedarah antara Lot dengan anak perempuannya (Kejadian 19:37). Namun mengapa Rut tercatat sebagai salah satu wanita yang turut berperan dalam silsilah Yesus (Matius 1:5)? Karena Rut takut akan Tuhan dan gigih dalam berusaha. Rut tidak malu bekerja memungut jelai di ladang orang meskipun ia orang asing, demi menyambung hidup dirinya dan Naomi.

Kegigihan kita akan selalu menuai buah yang manis, oleh karena itu jangan pernah putus asa apabila saat ini Tuhan ijinkan kesulitan menghampiri hidup Anda. Tetaplah bertahan dan terus berusaha sehingga kelak kita akan menuai buah yang manis seperti yang dialami Rut dan orang-orang mengenal kita sebagai sosok yang cinta Tuhan dan tegar menjalani hidup. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku bangga dengan pekerjaanku?
Aplikasi          : banggalah dengan pekerjaan kita dan jangan putus asa.
Doa                 : Tuhan, terima kasih untuk pekerjaan yang aku  miliki. Amin.

Belas Kasihan


Baca : Lukas 10 : 25 – 37
Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Lukas 10 : 33

Akhir bulan Maret 2011, sepulang ibadah saya bersama beberapa orang teman makan-makan di sebuah restoran. Kami asyik membahas ini dan itu, dan suasana berlangsung dengan gembira. Ketika kami sedang asyik makan, saya melihat seorang tante-tante yang kurang lebih berumur 60 tahun membawa sebuah plastik besar dan sebuah kotak plastik kecil beroda yang berisi makanan ringan. Tante itu menawarkan dari satu meja demi satu meja, namun tak ada seorang pun yang membeli. Akhirnya tante ini keluar dan makan sebungkus nasi di pojok luar restoran. Dari tempat saya duduk, saya bisa melihat tante itu hanya makan nasi putih dengan sepotong tahu. Dalam hati kecil saya timbul rasa kasihan sehingga saya dan seorang teman lalu menghampiri dan bertanya dia berjualan apa. Kami lalu membeli beberapa makanan ringan itu tanpa menawar. Saya dan teman saya sesungguhnya tidak butuh makanan ringan itu, namun kami tetap membeli.

Apa yang membuat saya kasihan? Pertama karena saya pun memiliki seorang Mama yang seumuran dengan tante itu dan tinggal di panti jompo, yang setiap bulan saya bayar biaya panti itu bersama Koko saya agar Mama bisa mendapat perawatan terbaik. Kedua, saya menghargai usaha tante ini yang sudah tua, namun pantang mengemis dan memilih berjualan walaupun lebih banyak menerima penolakan. Ketiga, karena saya mempraktekkan firman Tuhan untuk saling mengasihi. Kita dapat memberi tanpa mengasihi, namun kita tidak dapat mengasihi tanpa memberi. Mengasihi Tuhan dan sesama adalah cara untuk kita bisa memperoleh hidup yang kekal, namun sudahkah kita mempraktekkan itu dalam kehidupan sehari-hari? Banyak orang hari ini gembar-gembor aku mengasihi Yesus, aku cinta Tuhan. Amin kalau kita hari ini juga berkata seperti itu. Namun, orang nggak akan percaya omongan kita kalau kita sendiri tidak mempraktekkan. Kita menjadi seperti imam dan orang Lewi yang tahu saudaranya di rampok dan babak belur, saat kita pura-pura tidak melihat dan berlalu pergi.

Mengasihi Tuhan dan sesama tak cukup sebatas hanya kasihan saja, namun kita harus melakukan aksi, sama seperti yang orang Samaria lakukan. Tolonglah dan berikan bantuan kepada seseorang yang kita ketahui butuh bantuan dan bisa kita bantu. Banyak orang hari ini hanya sekedar kasihan namun tak melakukan apa-apa, sebagai murid Yesus mari kita memiliki belas kasihan dan melakukan aksi untuk membuktikan kita memang mengasihi. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku memiliki belas kasihan?
Aplikasi          : Mengasihilah dalam tindakan nyata.
Doa                 : Didik aku Tuhan agar memiliki hati yang mengasihi. Amin.

Menabur Perkataan Baik


Baca : Lukas 19 : 11 – 27
Katanya kepada orang itu: Hai hamba yang jahat, aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tahu bahwa aku adalah orang yang keras, yang mengambil apa yang tidak pernah aku taruh dan menuai apa yang tidak aku tabur. Lukas 19 : 22

Setahun yang silam, seorang teman curhat kepada saya mengenai masalah hidupnya. Ia merasa dirinya adalah seseorang kurang dihargai lingkungannya dan seakan-akan semua orang mengucilkannya. Setelah mendengarkan keluhannya, saya lalu memberikan nasehat bahwa bukan lingkungannya yang mengucilkannya, namun dirinya yang harus berubah. Saya lalu menyarankan agar ia mau menyapa orang lebih dahulu, bukannya menunggu orang menyapanya. Ia harus mau mengajak doa orang lain, bukannya menunggu orang lain yang mengajaknya doa. Setelah mendengarkan nasehat saya. Ia berkata nasehat itu baik, namun ia tak bisa melakukannya karena dia sesorang yang pendiam, yang merasa tidak tahu apa-apa. Saya nasehati dia lagi agar percaya diri, namun kembali ia mengecilkan dirinya sendiri. Ucapan dia kembali kepada dirinya sendiri. Tahun ini tepat setahun yang lalu dia saya nasehati, dan hidupnya tak pernah berubah. Ia tetap menjadi seseorang yang pendiam dan menganggap lingkungannya tidak menghargai dan menganggap dirinya ada.

Apa yang Anda katakan, itulah yang kelak akan Anda terima. Mungkin sebagian kita menganggap perkataan kita biasa-biasa saja, namun apapun perkataan kita memiliki kuasa hebat. Buktinya sudah ada di sekitar kita. Kalau kita selalu mengatakan anak kita bodoh, tolol, nakal, dan aneka kata-kata kasar lainnya, itulah yang akan terjadi pada anak kita. Kalau kita berkata pada diri sendiri aku tidak bakalan bisa mengerjakan proyek ini, atau aku tidak mungkin sanggup kerja di tempat seperti ini, itulah yang akan terjadi dalam hidup kita. Dalam kisah uang mina, hamba yang memiliki satu talenta mendapat hukuman sesuai dengan perkataannya sendiri. Ia mengatakan tuannya keras, maka tuannya pun berlaku keras padanya dengan mengambil mina yang dipercayakan tuannya. Dua hamba yang lain menerima upah kerja keras mereka, karena mereka melakukan apa yang tuannya kerjakan tanpa menghakimi tuannya.

Firman Tuhan mengajarkan bahwa Tuhan menghakimi dan memberi berkat-Nya sesuai dengan perkataan dan tindakan kita sendiri, oleh karena itu selalu katakan hal-hal yang positif. Orang-orang dunia saat ini sudah biasa mengucapkan kata-kata kotor, kata-kata negatif, atau kata-kata yang mematahkan semangat. Sebagai anak Tuhan, tunjukkan bahwa kita percaya Tuhan selalu memberikan yang terbaik, dengan selalu mengeluarkan perbendaharan yang baik melalui mulut kita, sehingga kita pun akan selalu menuai hal-hal yang baik. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku selalu mengeluarkan perkataan baik?
Aplikasi          : Selalu keluarkan perkataan baik dari mulut kita.
Doa                 : Tuhan, jaga mulutku dan pikiranku. Amin.

Melepas Jabatan


Baca : I Samuel 18 : 6 – 30
Lalu mengertilah Saul dan tahulah ia, bahwa TUHAN menyertai Daud, dan bahwa seluruh orang Israel mengasihi Daud. I Samuel 18 :  6 – 30

Negara Pantai Gading sejak bulan Desember 2010 – April 2011 hancur oleh perang saudara. Perang saudara pecah karena Laurent Gbagbo, presiden yang tak mau mengakui kekalahan dalam pemilu yang diadakan pada bulan November 2010 dan telah berkuasa 10 tahun, menolak turun dari kekuasaan dan mengobarkan perang. Presiden terpilih Pantai Gading Alasane Quattara dibantu pasukan Perancis akhirnya berhasil memenangkan perang dan menangkap Laurent Gbagbo, sehingga perang saudara pun akhirnya berakhir. Meski perang sudah berakhir, perang itu membuat ratusan orang tewas dan hancurnya berbagai infrastruktur. Berbagai kejahatan dan pelanggaran hak asasi manusia menjadi catatan kelam bagi negara Pantai Gading hanya gara-gara keegoisan seseorang yang tak rela menyerahkan kekuasaannya kepada orang lain, yang dipilih oleh rakyatnya sendiri.

Tak hanya terjadi di era sekarang, ribuan tahun lalu hal ini terjadi juga di Israel, tepatnya dilakukan oleh Saul, raja pertama Israel. Saul tidak rela Daud menjadi pengantinya karena ia dengki dengan Daud, padahal Saul sesungguhnya sadar kelak Daud yang akan mengantikannya. Dengan segala cara Saul berusaha membinasakan Daud, namun semuanya gagal sebab Tuhan selalu menyertai Daud. Akibatnya berakhir tragis, Saul menuliskan catatan buruk sebagai seorang raja dan akhir hidupnya berakhir menyedihkan karena ia mati bunuh diri dan seluruh tentara Israel kalah perang. Anak-anak Saul pun mati di medan pertempuran. Seandainya saja kala itu Saul dengan lapang dada menyerahkan kekuasaan kepada Daud, mungkin Tuhan akan mengampuninya, Saul pun bisa mati dengan tenang.

Jika saat ini kita bergumul dalam masalah menyerahkan jabatan kita kepada seseorang, mari belajar berlapang dada saat memberikan jabatan itu kepada orang lain. Jabatan apapun yang kita miliki hanya titipan, sehingga buat apa kita mempertahankannya mati-matian? Kalau Tuhan ijinkan orang lain mengambil alih jabatan itu, serahkanlah, karena Tuhan pasti memberikan ganti berupa jabatan yang lebih baik, atau Tuhan ingin kita melakukan sesuatu yang lain. Sejarah membuktikan bahwa mempertahankan kekuasaan yang seharusnya diberikan kepada orang lain selalu berakhir tragis. Mari kita isi sejarah hidup kita dengan menjadi seseorang yang legowo alias berlapang dada menyerahkan jabatan, sehingga Tuhan bisa memberikan berkat yang lebih besar dan masyarakat bisa mendapat inspirasi positif dari sikap legowo kita. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah jabatan menjadi tuhan-ku?
Aplikasi          : Jadilah sosok yang berlapang dada.
Doa                 : Ajar aku Tuhan agar tidak menjadikan jabatan sebagai tuhanku. Amin.

Tertib


Baca : II Timotius 1 : 3 – 18
Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. II Timotius 1 : 7

Setiap kita tentu pernah mengantri, entah mengantri saat mengisi BBM di SPBU, mengantri saat menyetor uang di bank, mengantri saat membayar barang yang kita beli di mall, dll. Ketika kita mengantri dalam suasana yang nyaman, contohnya kita mengantri di bank yang sejuk, duduk di sofa yang nyaman dan tinggal tunggu panggilan dari petugas bank, saya percaya kita pasti akan tertib. Namun, jika situasinya panas, sesak dan lelah, ujian untuk kita bisa tertib jauh lebih besar.

Banyak kerusuhan terjadi saat mengantri, contohnya saat mengantri sembako atau mengantri beli karcis nonton bola karena pengantri nggak tertib. Kalau saat ini beberapa diantara kita termasuk orang yang nggak tertib saat harus mengantri dalam situasi yang tidak kondusif, mari kita belajar dari ketertiban rakyat Jepang, khususnya penduduk Kesennuma, Prefektur Miyagi. Setelah bencana tsunami menghajar habis kota mereka, tiap hari mereka harus ngantri bahan bakar dan makanan di tengah cuaca dingin dan antrian yang panjangnya mencapai lima kilometer! Mereka kehilangan harta benda, sanak keluarga, dan sementara tinggal di pengungsian yang dingin tanpa pemanas ruangan. Namun mereka tetap tertib dan tidak saling serobot. Dengan disiplin dan sabar mereka mau mengantri walaupun memakan waktu berjam-jam.

Tertib adalah salah satu karakter murid Yesus. Karakter sendiri terbentuk dari kumpulan kebiasaan-kebiasaan yang tiap hari kita lakukan. Penduduk Kesennuma adalah manusia biasa sama seperti kita, namun mereka bisa tertib karena mau melatih diri mereka setiap hari untuk tertib dalam keadaan apapun. Firman Tuhan berbicara bahwa Tuhan memberikan kita roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban. Kalau hidup kita nggak tertib, berarti kita nggak mematuhi Roh Tuhan. Bicara masalah tertib, mari kita belajar dari Paulus. Saat menulis surat untuk Timotius, keadaan Paulus sesungguhnya sangat menyedihkan.

Dalam suratnya, secara tersirat akan kita dapati kenyataan Paulus saat itu sedang di penjara dan menjadi seorang hukuman. Beberapa temannya berpaling, dan ia sedang menunggu hukuman dari pemerintah Roma karena mengabarkan Injil ke sana ke mari. Dalam keadaan susah, Paulus tetap tertib menjalani hidup dan tidak mengeluh. Kita sebagai murid-murid Yesus masa kini yang keadaannya jauh lebih nyaman daripada Paulus hendaknya bisa hidup tertib baik secara jasmani maupun rohani. Ketertiban yang sejati akan terbukti saat Tuhan menempatkan kita dalam situasi yang sulit, oleh karena itu latih diri kita untuk tertib dalam segala keadaan. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku seseorang yang tertib?
Aplikasi          : Jadilah Pribadi yang tertib.
Doa                 : Tuhan, ajar aku tertib dalam menjalani segala sesuatu. Amin.

Pelajaran Mahal


Baca : Bilangan 14 : 1 – 38
Sesuai dengan jumlah hari yang kamu mengintai negeri itu, yakni empat puluh hari, satu hari dihitung satu tahun, jadi empat puluh tahun lamanya kamu harus menanggung akibat kesalahanmu, supaya kamu tahu rasanya, jika Aku berbalik dari padamu. Bilangan 14 : 34

Beberapa waktu yang lalu, salah seorang teman mengajak saya internetan gratis di sebuah rumah makan yang ada Wi-fi menggunakan laptop saya. Dengan senang hati saya menuruti ajakannya dan pergi ke sana. Sesampainya di sana, saya menganjurkannya beli es teh dua gelas saja, soalnya rumah makan itu terkenal mahal harga menunya. Teman saya berkata tenang aja, sebab dia bawa uang banyak, ia lalu memesan 2 es teh dan sepiring kentang goreng, tanpa mau bertanya berapa harganya. Kami pun asyik internetan gratis selama kurang lebih satu jam, dan akhirnya pulang. Saat hendak membayar dan menerima nota, teman saya kaget karena harga kentang gorengnya dan es teh-nya mahal sekali, hampir mencapai 40 ribu rupiah. Namun mau tak mau dirinya harus membayar. Keluar dari rumah makan itu dia berkata bahwa dirinya kapok makan ditempat itu.

Penyesalan selalu datang terlambat, oleh karena hati-hatilah dalam mengambil segala macam tindakan. Teman saya harus mendapat pelajaran mahal karena dia tidak mau dengar nasehat dan tak mau melihat daftar harga, sehingga harus kehilangan uang makan yang bisa untuk makan tiga atau empat hari. Dalam Kitab Bilangan, bangsa Israel pun harus menerima pelajaran mahal dari Tuhan sendiri karena mereka tak percaya Tuhan sanggup membawa mereka masuk tanah perjanjian dan mengalahkan bangsa yang mendiaminya. Tuhan hukum mereka dengan mengitari padang gurun selama empat puluh tahun lamanya. Cobalah kamu bayangkan betapa tidak nyamannya selama empat puluh tahun berputar-putar hanya melihat pasir, dan kita tahu kita nggak bakalan bisa menikmati nyamannya tinggal dalam rumah, atau bekerja di tanah perjanjian.

Marilah kita menjadi seseorang yang selalu mau dengar dan mematuhi nasehat dari saudara-saudara seiman dan sahabat-sahabat kita yang sesuai firman Tuhan. Jangan keraskan hati dan berlagak hebat kalau memang keadaan kita belum mapan sehingga kita tak perlu menyesal di kemudian hari. Mau dengar dan menuruti nasehat akan mencegah kita melakukan suatu kesalahan fatal yang seharusnya tak perlu terjadi dalam hidup kita. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku selalu mau mendengarkan nasehat?
Aplikasi          : Belajarlah rendah hati saat menerima nasehat.
Doa                 : Tuhan, lembutkan hatiku agar bisa menerima setiap nasehat. Amin.

Rayuan Manis


Baca : Kejadian 3 : 1 – 24
Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" Kejadian 3 : 1

Seorang perempuan muda yang menjadi DPO (Daftar Pencaharian Orang) tiga Polda di Indonesia selama setahun, akhirnya berhasil ditangkap polisi pada akhir bulan Maret 2011. Perempuan ini dicari polisi karena dilaporkan puluhan orang yang sebagian besar adalah kaum Adam, telah melakukan tindak penipuan dengan modus penjualan pulsa. Dengan parasnya yang cantik, tubuhnya yang seksi, kata-katanya yang sopan, tingkah lakunya yang mudah bergaul dan royal, mereka tertipu dan mau saja diajak bekerja sama setelah sebelumnya diberikan janji-janji manis dan rayuan. Ada yang tertipu hanya satu atau lima juta rupiah, tetapi tidak sedikit yang tertipu sampai lima puluh juta rupiah.

Tak ada makan siang gratis, itulah yang harus selalu kita ingat saat tiba-tiba ada seseorang baik yang sudah lama kita kenal, apalagi orang yang baru saja kita kenal, menawarkan satu bisnis yang menggiurkan. Memang betul tak semua orang jahat saat menawarkan satu bisnis yang menguntungkan, namun hendaknya kita sangat waspada dan hati-hati bila ada orang menawarkan satu kenikmatan dengan cara yang sangat mudah dan cepat, siapapun orangnya. Kisah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa kiranya membuat kita selalu ingat bahwa iblis selalu gunakan cara-cara yang halus dan enak untuk menjatuhkan kita. Iblis bisa memakai cara berupa rayuan wanita cantik, bisnis yang kelihatannya mudah dijalankan dan cepat untung, kemudahan memperoleh hutang dalam jumlah banyak, kebebasan finansial dengan cara mudah, dll. 

Sebagai pengikut-Nya, Tuhan ingin kita terlebih dahulu bekerja dan berusaha sebelum mendapatkan berkat-Nya. Paulus dalam II Tesalonika 3 : 10 berkata jika seseorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Oleh karena itu tolak apapun bentuk godaan dan bujuk rayu iblis yang berkata kita bisa hidup enak-enakan dan cepat kaya hanya dengan menanam modal sekian juta, untuk seterusnya kita tinggal malas-malasan dan uang datang sendiri. Para pengusaha dan milyuner sukses di negara manapun, tak pernah menganggur walaupun kekayaan mereka menjamin hidup mereka sampai tujuh turunan. Sebagai anak Tuhan, mari kita senantiasa bekerja dengan ulet dan abaikan segala macam tipu daya iblis yang mengajak kita malas bekerja jujur dan mendapatkan berkat dengan cara yang instan. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku ulet dalam bekerja?
Aplikasi          : Hati-hati dengan keuntungan yang kelihatan sangat mudah didapat.
Doa                 : Tuhan, ajar aku waspada dalam menghadapi segala macam godaan. Amin.

260 Karung Garam


Baca : II Raja-Raja 5 : 1 – 27
Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. I Timotius 6 : 8

Koran China Daily pada tanggal 25 Maret 2011 menulis berita tentang seorang pria di China bernama Guo yang memanfaatkan kepanikan warga China akan bahaya radiasi nuklir dari Jepang, dengan memborong 6,5 ton garam di Wuhan, Provinsi Hubei, senilai 4.000 dollar AS atau sekitar 36 juta rupiah karena diyakini dapat mengurangi dampak radiasi nuklir. Guo membeli 260 karung garam dan menyewa tiga truk untuk membawanya pulang. Saat pemerintah China berhasil meyakinkan warganya bahwa radiasi tidak sampai ke China, harga garam pun anjlok. Guo kini kebingungan menjual garam yang memenuhi separuh apartemennya. Guo tak bisa menjualnya karena membeli tanpa kuitansi, dan itu ilegal, dia pun tak bisa menjualnya ke provinsi lain karena Pemerintah China mengawasi dengan ketat perdagangan garam.

Ingin untung dalam berbisnis itu harus, namun jangan sampai kita serakah sehingga justru menuai kerugian dan mendapat malu. Di jaman para nabi, ada juga seorang abdi Elisa bernama Gehazi yang harus menerima hukuman dari Tuhan berupa penyakit kusta. Kala itu Elisa atas kuasa Tuhan berhasil menyembuhkan Naaman, namun Elisa menolak pemberian Naaman. Gehazi yang melihat Naaman membawa harta yang cukup banyak menjadi gelap mata dan mengejar kereta Naaman untuk meminta harta dengan cara berbohong. Hasilnya Gehazi memang menerima harta yang dia inginkan, namun hukuman harus dia terima. Serakah itu tidak mengenal golongan, pangkat, maupun status. Kita semua bisa terkena nafsu serakah saat melihat keuntungan atau rejeki besar disodorkan di depan mata kita. Namun kita akan tetap setia kepada Tuhan dan tidak jatuh dosa, atau kita secepat kilat mengambil rejeki itu tanpa berpikir panjang, itu adalah keputusan kita sendiri. Oleh karena itu mari kita belajar mencukupkan diri dalam segala hal. Iblis punya seribu satu cara untuk menjatuhkan atau mempermalukan anak-anak Tuhan. Salah satunya melalui benih-benih keserakahan. Iblis pun bisa memberkati dan memenuhi apapun yang kita minta dengan cara cepat, enak, dan mudah, namun semuanya itu berujung kepada maut.

Belajar mencukupkan diri dalam segala hal dan selalu bersandar pada Tuhan akan membuat kita mampu membedakan mana peluang atau rejeki yang harus kita ambil dan mana yang tidak. Tuhan selalu menyediakan rejeki untuk kita semua dan Tuhan pun ingin kita semua bertumbuh dalam banyak hal, termasuk finansial, yang semuanya itu bisa didapat saat kita bijaksana menangkap peluang atau rejeki yang Tuhan berikan. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku termasuk orang yang serakah?
Aplikasi          : Mencukupkan diri dalam segala hal.
Doa                 : Tuhan, ajar aku hati-hati dalam mengambil setiap peluang yang ada. Amin.

Kursi Roda Buat Ayah


Baca : Matius 8 : 5 – 13
Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang. Amsal 23 : 18

Namanya Varina, seorang anak  yang duduk di  kelas 5 salah satu sekolah dasar di Kota Semarang. Ketika teman-teman sekelas dan teman-teman sebayanya pulang sekolah bisa langsung pulang ke rumah, beristirahat, atau bermain, Varina masih belum bisa pulang ke rumah. Hal ini terjadi karena Varina sekolah sambil berjualan. Setiap hari Varina membawa satu keranjang kecil berisi aneka gorengan yang ia jual saat jam istirahat kepada teman-teman dan guru sekolah. Pulang sekolah jika gorengannya masih sisa, ia berjalan berkeliling dari toko ke toko di daerah Gang Pinggir (Pecinan Semarang) menjajakan dagangannya. Terik sinar matahari atau derasnya hujan mengguyur tak menyurutkan niatnya untuk menjual habis dagangannya. Apa yang mendorong anak sekecil Varina berjualan dan membuang masa bermainnya? Cinta kasih seorang anak kepada ayahnya yang lumpuh karena kecelakaan. Varina ingin bisa membelikan sebuah kursi roda untuk ayahnya, agar sang ayah bisa di ajak jalan-jalan ke mall atau pergi ke gereja. Kerja keras Varina tak sia-sia karena salah satu ortu temannya di sekolah menaruh belas kasihan dan memberikan sebuah kursi roda untuk ayahnya.

Varina mengajarkan kepada kita pelajaran tentang berbakti kepada ortu. Walaupun kasih seorang anak tak akan pernah bisa membalas kasih ortu, Tuhan sangat ingin kita bisa melakukan itu kepada ortu kita sebagai bukti kita menghormati kedua ortu kita. Tuhan pasti membuat mujizat dan menurunkan berkat kepada seorang anak yang tulus mau berbakti kepada ortu seperti yang dialami Varina. Dalam kitab Matius, kita pun bisa belajar dari perwira di Kapernaum yang membuat Tuhan sangat heran. Perwira ini dengan rendah hati datang kepada Yesus memohon kesembuhan untuk salah satu hambanya. Kalau perwira Roma ini merendahkan diri di hadapan Yesus demi kesembuhan anaknya atau kesembuhan ortunya, mungkin Yesus tidak heran. Namun perwira ini memohon kesembuhan untuk hambanya, dan dia merasa tak layak menerima Yesus, dan sangat yakin sepatah kata dari Yesus bisa membuat hambanya sembuh. Iman seperti inilah yang jarang ditemukan

Mari kita belajar menjadi seorang anak yang memiliki iman bahwa Tuhan sanggup memberkati hidup kita sehingga kita akhirnya bisa membalas budi kepada ortu. Jangan pernah merasa rugi atau sayang kita meluangkan waktu, tenaga, uang maupun diri kita untuk berbakti kepada ortu karena Tuhan memberkati anak yang berbakti kepada ortu. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Sudahkah kita mengasihi kedua ortu kita?
Aplikasi          : Mari mengasihi mereka selagi masih diberikan kesempatan.
Doa                 : Ajar aku Tuhan untuk bisa mengasihi ortuku dengan tulus.

Sabtu, 25 Juni 2011

Seribu Rupiah


Baca : Yohanes 5 : 1 – 18
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yohanes 3 : 16

Pada awal bulan April 2011, terjadi pembunuhan terhadap seorang lelaki muda oleh seorang calo mobil omprengan di bawah JORR, Rawa buntu, Jakarta Barat. Pembunuhan ini sangat menarik karena dilakukan dihadapan banyak orang dan hanya gara-gara masalah uang seribu rupiah. Lelaki muda ini rupanya menolak ajakan seorang calo untuk naik ke mobil omprengan yang dikuasai oleh calo itu. Akibatnya dia dikejar dan akhirnya berhasil dibunuh oleh calo itu menggunakan sebilah pisau. Pelaku akhirnya berhasil dibekuk Polres Jakarta Barat dan kini mendekam di tahanan untuk menjalani hukuman.

Sulitnya bertahan hidup dan minimnya kasih membuat sebagian orang tidak lagi menghargai nyawa sesamanya. Satu kisah nyata yang saya tulis di atas hanyalah satu contoh betapa nyawa manusia bisa begitu mudah dihilangkan demi uang yang tak seberapa. Kita mungkin tidak sejahat atau serendah itu menghargai sesama sehingga begitu mudah membunuh atau melukai hanya demi sedikit uang, namun sudahkah kita mengoreksi diri jangan-jangan kita pun sebetulnya sama jahatnya? Mungkin kita tidak membunuh seseorang secara fisik, namun sering tanpa sadar mulut kita mengeluarkan pernyataan yang membuat orang lemah rohani atau patah semangat. Tangan kita mungkin tidak memukul, namun ketidakpedulian kita kepada orang-orang yang sedang kesusahan di sekitar kita menunjukkan kita tidak mengasihi mereka. Tuhan hari ini sudah memberikan kasih-Nya kepada kita semua melalui kematian anak-Nya, dan Tuhan sangat berharap kita meniru teladan-Nya dengan membagikan kasih kita kepada sesama. Sepanjang hidup-Nya, Yesus selalu memberikan kasih kepada semua orang, salah satunya kepada orang yang lumpuh selama 38 tahun. Yesus tahu dan peduli dengan penderitaan orang lumpuh ini sehingga Ia datang ke kolam itu dan memberikan kesembuhan. Yesus tidak peduli apakah orang itu tahu terima kasih atau tidak, yang Ia lakukan adalah terus menerus membagikan kasih.

Tuhan kita adalah Tuhan yang selalu membagikan kasih kepada siapapun, sehingga sebagai murid-muridNya mari kita melakukan hal yang sama. Belajarlah mengasihi sesama tanpa menghitung untung rugi. Luangkan waktu, tenaga, pikiran, bahkan uang kita untuk mengasihi sesama yang Tuhan tempatkan di sekitar kita. • Richard

Pertanyaan     : Apakah kita selalu mengasihi tanpa menghitung untung dan rugi?
Aplikasi          : Belajarlah mengasihi tanpa menghitung untung dan rugi.
Doa                 : Tuhan, ajar aku mengasihi seperti diri-Mu. Amin.

Mau Diajar dan Dihajar


Baca : Kejadian 50 : 15 – 21
karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak. Ibrani 12 : 6

Tahukah Anda perbedaan antara ayam dan burung elang dalam mendidik anak-anaknya? Perbedaannya sangat mencolok sekali. Ayam adalah ibu yang baik bagi anak-anaknya karena melindungi senantiasa sampai anaknya besar. Hal ini dibuktikan ketika ada burung elang nongol, induk ayam buru-buru ribut berkotek-kotek memperingatkan anak-anaknya. Saat mencari makan, ke mana-mana semua anaknya selalu mengekor. Elang memiliki cara berbeda dengan ayam. Dalam kamus elang tak ada kata-kata anak mama dan enak-enakan. Elang sengaja membuat sarangnya di tebing gunung sehingga anak-anaknya tak bisa keluyuran sembarangan. Ketika induk elang merasa sudah waktunya sang anak belajar terbang meskipun bulu-bulu mereka masih sangat lemah, ia akan bawa anaknya terbang tinggi untuk kemudian dijatuhkan. Alhasil sang anak dengan panik akan mengepak-ngepakkan sayapnya dan berteriak-teriak minta tolong dalam bahasa elang. Saat sang anak hampir mendarat dengan tidak sukses, induk elang dengan sigap turun dan menyelamatkan anaknya. hal ini berulangkali dilakukan induk elang sampai elang kecil bisa terbang sendiri dan mencari makan untuk dirinya sendiri.

Sekarang kita kembali ke dunia manusia. Cara Tuhan dan cara dunia mendidik kita sangat bertolak belakang. Ketika kita ikut dunia, maka tidak ada larangan untuk kita jatuh dosa semaunya dan bertingkah seenaknya. Kita bisa bercabul semaunya, bisa mencari harta sebanyak-banyak dengan menghalalkan segala cara, bisa menindas sesama tanpa peduli dengan penilain orang, bisa memiliki kekuasaan dengan cara tidak jujur, dll. Dunia pun memberikan berbagai kenyamanan dan kemudahan untuk kita menikmati enaknya hidup. Namun dunia tidak mampu memberikan jalan masuk surga, dunia tidak bisa membuat kita menjadi orang-orang seperti Yesus yang mampu mengasihi  semua orang, dunia tidak bisa menjamin bahwa kita akan hidup bahagia walaupun bergelimang harta, wanita, orang-orang yang mampu memuaskan nafsu kita. Sekarang kita lihat cara Tuhan mendidik kita. Tuhan dengan sangat jelas berkata Ia akan menghajar dan menyesah orang-orang yang diakui-Nya anak. Hal ini dibuktikan dengan kenyataan hidup orang Kristen yang hidupnya pasti jauh lebih susah daripada orang dunia. Maka itu jangan jadi orang Kristen kalau kita berharap ikut Yesus jalan kita selalu mulus dan Tuhan akan melancarkan segala masalah. Ikut Yesus justru masalah dan penderitaan kita makin banyak karena kita harus pikul salib kita masing-masing. Akan ada banyak orang yang tidak suka saat kita berusaha mempraktekkan apa yang tertulis dalam firman Tuhan.

Yusuf adalah salah satu contoh orang yang Tuhan didik dengan cara yang cukup ekstrim. Saat kita membaca kisah Yusuf dari awal, pertama-tama Tuhan berikan Yusuf mimpi yang indah (Kejadian 37 : 1 – 11). Namun kenyataannya Yusuf kemudian dijual ke tanah Mesir (Kejadian 37 : 12 – 36). Saat di Mesir Yusuf harus merasakan betapa sangat tidaknya enaknya hidup sebagai budak. Saat sudah naik pangkat menjadi tangan kanan Potifar, Yusuf difitnah istri Potifar karena lebih memilih menjaga kekudusan daripada mencicipi dosa perselingkuhan sehingga ia dijebloskan dalam penjara. Ketika dalam penjara pun Yusuf kembali menjalani hidup yang tidak enak. Setelah menjalani itu semua barulah Yusuf berhasil menikmati kenyataan, sebelas saudaranya dan ayahnya sendiri datang menyembahnya. Yusuf memperoleh mimpinya tidak dengan cara instan, namun harus terlebih dahulu melalui ajaran dan hajaran Tuhan.

Sekarang bagaimana dengan kita sendiri? Apakah kita suka menggeluh, merengek, dan ngambek ketika Tuhan mendidik dan menghajar kita dengan cara-Nya? Apakah kita kemudian mulai ingin pindah haluan dengan menjadi orang dunia saja yang tidak pernah hidup seturut firman Tuhan? Memang betul cara Tuhan memdewasakan kita bisa dibilang kejam, namun itulah yang akan membuat kita menjadi anak-anak-Nya yang hebat.

Renungan ini saya tutup dengan kisah tentara biasa dan tentara khusus. Meskipun sama-sama tentara yang mengabdi pada negara, tentara biasa dan tentara khusus memiliki perbedaan mencolok dalam hal pendidikan dan tugasnya. Tentara biasa hanya mendapat latihan untuk tindakan-tindakan yang umum dilakukan seperti membuat jembatan, bertempur bila negaranya diserang, membantu korban bencana alam, mencari orang hilang, dan sejenisnya. Sedangkan tentara khusus adalah orang-orang pilihan yang semula juga menjadi tentara biasa. Mereka terpilih untuk masuk satuan khusus karena mau untuk diajar dan dihajar dengan pelajaran dan latihan yang lebih berat. Dalam menjalankan tugas, mereka pun melakukan tugas yang lebih ekstrim seperti menyelamatkan sandera yang disandera penjahat, menangkap teroris, menyelamatkan kapal laut yang dibajak oleh bajak laut, atau melakukan misi rahasia negara. Kita semua adalah orang-orang pilihan Tuhan yang akan memuliakan Tuhan dengan talenta-talenta yang hebat yang kita punya. Untuk membuat talenta itu keluar dan berkualitas, maka masalah, penderitaan, dan tantanganlah yang membentuknya. Jangan pernah berpikir mundur atau berhenti menjadi murid Yesus ditengah segala masalah yang ada karena itulah cara Tuhan membuat kita bersinar dan kuat. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku memiliki karakter tahan banting?
Aplikasi          : Bersyukurlah Tuhan masih mau mendidik dan menghajar kita.
Doa                 : Tuhan, terima kasih untuk segala didikanmu. Amin.

Sebuah Pilihan


Aku percaya bahwa latar belakang dan lingkungan kita mungkin telah mempengaruhi apa adanya kita sekarang, tetapi kita bertanggung jawab atas apa adanya kita sekarang.

Aku percaya bahwa seberapa pun baiknya teman, mereka kadangkala menyakitimu dan kau harus memaafkan mereka.

Aku percaya bahwa hanya karena cara seseorang mengasihimu tidak seperti yang kau inginkan, bukan berarti mereka tidak mengasihimu sepenuhnya.

Aku percaya bahwa perlu waktu yang lama bagiku untuk menjadi orang yang aku inginkan.

Aku percaya bahwa kau harus memberikan kata-kata yang penuh kasih kepada orang-orang yang kau kasihi. Itu mungkin saat terakhir kali kau bertemu mereka.

Aku percaya bahwa kalau kau tidak mengendalikan sikapmu, maka kau akan dikendalikan olehnya.

Aku percaya bahwa mengandalkan uang adalah cara yang buruk untuk mempertahankan keberhasilan.

Aku percaya bahwa ketika aku marah, aku merasa punya hak untuk marah, tetapi tidak punya hak untuk bertindak kejam.

Aku percaya bahwa diampuni oleh orang lain saja tidak selalu cukup. Kadangkala kau harus belajar mengampuni dirimu sendiri.

Aku percaya bahwa seburuk apapun perasaanmu ketika kecewa, dunia tidak akan menungguimu bersedih.

Aku percaya bahwa orang-orang yang paling kaupedulikan dalam hidupmu terlalu cepat terlalu cepat diambil darimu.

Aku percaya bahwa hidup ini lebih berharga daripada uang.


Sumber            : Inspiring Word – Majalah Inspirasi Indonesia, Mei 2011